Gaya Cafe Racer Royal Enfield, Buntut Peluru

Gaya Cafe Racer Royal Enfield, Buntut Peluru

Gaya Cafe Racer Royal Enfield, Buntut Peluru
Jakarta– Modifikasi café racer masih cukup  populer di seluruh dunia, termasuk di negara kita ini Indonesia. Berbagai macam model pernah diubah jadi bergaya sepeda motor balap dengan julukan  “jadoel”, kini yang terbaru merambah ke  motor Royal Enfield.
PT Distributor Motor Indonesia sebagai pihak dari  diler resmi Royal Enfield di dalam negeri bekerja sama dengan rumah modifikasi White Collar Bike menciptakan Silver Bullet. Model modifikasi yang sudah di gelarkan di saat pembukaan diler Royal Enfield di Bali pada  bualn Agustus lalu itu berbasis Continental GT yang memang masih kental aroma motor café racer.
Continental GT merupakan model  motor paling ringan dan bertenaga Royal Enfield. Karakter itu tidak hilang walaupun sudah banyak sekali bagian yang diubah White Collar Bike.
Bagian depan memakai tameng café racer yang tak tersambung seperti fairing modern sebagai penutup area mesin tampak menampilkan garis lurus hingga ke buritannya. Di belakang, aksentuasi menarik dari memperlihatkan knalpot seperti peluru yang berada di tengah atau di bawah jok.
Karena itu, modifikasi pun berlanjut mengubah posisi swing arm karena pipa knalpot terlalu dekat dengan ban belakang. Kedua ban kini di lapisi pelek baru berjari-jari pendek dan rapat.
Gaya Cafe Racer Royal Enfield, Buntut Peluru

Garis pada tangki bahan bakar yang terlihat seperti ukiran sebenarnya dibentuk menggunakan lembaran alumunium berlapis yang dilas memakai mesin router. Aplikasi yang sama juga dipakai untuk penutup shockbreaker bagian  belakang.
Bukan cuma mekanis yang tepat sentuhan, tapi kelistrikan juga diberikan elemen tambahan untuk menawarkan suasana modern. Kini dibuat sistem baru, yaitu tombol hijau untuk sebagai starter dan merah untuk mematikan mesin.
Gaya Cafe Racer Royal Enfield, Buntut Peluru

Lampu rem belakang LED produk aftermarket yang dilapisi aluminium, posisinya juga ditempatkan beda agar lebih mudah terlihat. Lampu depan terdiri dari tiga lampu utama yang dihiasi lingkaran berlampu biru sebagai bingkai.
Continental GT merupakan model paling ringan dan bertenaga Royal Enfield. Karakter itu tidak hilang walaupun sudah banyak bagian yang diubah White Collar Bike.
Bagian depan memakai tameng café racer yang tak menyambung seperti fairing modern sebagai penutup area mesin tampak menyuguhkan garis lurus hingga ke buritan. Di belakang, aksentuasi menarik dari penampakan knalpot seperti peluru yang berada di tengah atau di bawah jok.
Gara-gara itu, modifikasi pun berlanjut mengubah posisi swing arm sebab pipa knalpot terlalu dekat dengan ban belakang. Kedua ban kini melapisi pelek baru berjari-jari pendek dan rapat.
Garis pada tangki bahan bakar yang terlihat seperti ukiran sebenarnya dibentuk menggunakan lembaran alumunium berlapis yang dilas memakai mesin router. Aplikasi yang sama juga dipakai untuk penutup shockbreaker belakang.
Gaya Cafe Racer Royal Enfield, Buntut Peluru

Bukan cuma mekanis yang kena sentuhan, tapi kelistrikan juga diberikan elemen tambahan buat menawarkan aura modern. Kini dibuat sistem baru, yaitu tombol hijau untuk sebagai starter dan merah untuk mematikan mesin.
Lampu rem belakang LED produk aftermarket yang dilapisi aluminium, posisinya juga ditempatkan beda agar lebih mudah terlihat. Lampu depan terdiri dari tiga lampu utama yang dihiasi lingkaran berlampu biru sebagai bingkai.

0 Response to "Gaya Cafe Racer Royal Enfield, Buntut Peluru"

Post a Comment